Senin, 15 Agustus 2011

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

Sejarah Singkat Ejaan

Sejak Bahasa Indonesia dijadikan bahasa nasional, bahasa pengantar, dan bahasa resmi, bahasa Indonesia sudah mengalami beberapa kali perubahan ejaan.
Ejaan tersebut adalah ejaan yang Ophuyseen, ejaan Republik atau Ejaan Suwandi, dan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.

Pada tahun 1901 lahirlah ejaan Van Ophuysen , ejaan berlandaskan aturan ejaan Melayu dengan huruf Latin yang dirancang oleh Cgaries Adrian Van Ophuysen dengan bantuan Engku Manawi gelar St. makmur dan Muhammad Tabib Soetan Ibrahim. Waktu itu usaha ke arah penyempurnaan ejaan mulai dirintis . Hal itu terbukti dalam Kongres Bahasa Indonesia 1 tahun 1938 di Solo. Kongres menyarankan agar ejaan lebih diinternasionalkan.

Selanjutnya pada tahun 1947, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Ejaan Republik/ ejaan Soewandi sebagai ejaan resmi. Penetapan berdasarkan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 19 Maret 1947. Misalmya : Boekoe menjadi Buku.

Tanggal 17 Agustus 1972 diresmikan menjadi EYD yang digunakan samapai sekarang.

A. PENULISAN HURUF KAPITAL/ HURUF BESAR
1. Dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh: Dia sedang tidur.

2. Huruf pertama petikan langsung.
Contoh: Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"

3. Nama Tuhan, kitab suci, termasukkata ganti untuk Tuhan.
Contoh: Allah
Yang Maha Pengasih

4. Nama gelar kehormatan,keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh: Sultan Hasanuddin
Nabi Muhammmad

5. Unsur jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang
Contoh: Wakil Presiden Adam Malik