Banyak yang
merasa tidak bisa menulis puisi, mungkin termasuk Anda. Bahkan ada pula yang
piawai menulis cerpen atau novel, menyerah begitu saja bila diajak menulis
puisi. Menulis puisi sesungguhnya hal yang mudah dilakukan, tapi untuk
menghasilkan puisi yang indah tentu saja tidak gampang. Namun demikian janganlah mengklaim diri kita sendiri sebagai seorang yang tak
pandai menulis puisi, sebab tentu masih ada beberapa trik yang mungkin bisa
anda coba terapkan agar karya puisi anda bisa tampil lebih indah.
Puisi yang selalu tertib rimanya, tidak serta merta sebagai ukuran bahwa puisi tersebut indah. Masih banyak faktor lainnya yang menunjang kualitas dari sebuah puisi. Bahkan puisi ciptaan WS Rendra sekalipun, juga tidak pernah secara konsisten mempertahankan rima.
Jika memang demikian, hal apa yang menyebabkan sebuah puisi itu bisa begitu indah bila dibaca ?
Apakah dengan memilih kata atau diksi yang tepat? Ya, itu juga sebagian yang perlu dipertimbangkan, tetapi itu tidak mutlak. Maksudnya adalah penggunaan kata yang biasa kita pakai sehari hari pun juga sah sah saja untuk kita rangkai didalam sebuah puisi.
Puisi yang indah itu adalah yang memenuhi beberapa kriteria di bawah in.
Puisi yang selalu tertib rimanya, tidak serta merta sebagai ukuran bahwa puisi tersebut indah. Masih banyak faktor lainnya yang menunjang kualitas dari sebuah puisi. Bahkan puisi ciptaan WS Rendra sekalipun, juga tidak pernah secara konsisten mempertahankan rima.
Jika memang demikian, hal apa yang menyebabkan sebuah puisi itu bisa begitu indah bila dibaca ?
Apakah dengan memilih kata atau diksi yang tepat? Ya, itu juga sebagian yang perlu dipertimbangkan, tetapi itu tidak mutlak. Maksudnya adalah penggunaan kata yang biasa kita pakai sehari hari pun juga sah sah saja untuk kita rangkai didalam sebuah puisi.
Puisi yang indah itu adalah yang memenuhi beberapa kriteria di bawah in.
1. Pemilihan tema
Ini adalah hal yang paling penting dalam membuat puisi. Bila Anda sedang ingin menulis puisi, janganlah terlalu sering mengambil tema yang sama dalam kurun waktu tertentu. Mengapa demikian ? Sebab manusia memiliki keterbatasan di dalam berimajinasi dan berkreasi. Artinya, bila misalnya dalam seminggu kita mencoba menulis puisi dengan tema yang sama, ambil contoh tema cinta, maka pada saat kita menulis puisi yang ketiga dan seterusnya, pastilah kita makin berpikir keras untuk menuangkan inspirasi.
Coba saja setelah Anda selesai menulis 7 puisi berturut turut selama seminggu, lalu Anda baca baik baik puisi Anda, tentulah Anda akan menemukan banyak kata atau alur yang sama, dan rasanya itu sangat membosankan.
Oleh sebab itu, pemilihan tema puisi yang bervariasi akan merangsang kreatifitas kita dan membuat kita semakin bersemangat untuk menulis banyak puisi. Tema yang menarik untuk diangkat didalam puisi antara lain kemanusiaan, politik, ekonomi, bahkan yang sedikit berbau horor atau mistik dapat menimbulkan keasyikan tersendiri dalam mencipta sebuah puisi.
2. Pengulangan kata
Dalam sebuah puisi, usahakan agar tidak berulang-ulang menggunakan kata yang sama. Pengulangan kata yang sama, akan terasa membosankan bila dibaca dan tentu akan mengurangi kualitas puisi Anda secara keseluruhan. Bila kita merasa sangat ingin mengulang kata yang sama untuk menuangkan maksud tertentu, jangan mudah menyerah. Tentu masih ada padan kata lainnya yang bisa digunakan tanpa mengurangi maksud yang diinginkan. Justru seringkali padanan kata malah lebih bagus dan indah bila diselipkan.
Memang di sini dibutuhkan kreatifitas untuk memilih padanan kata. Bila Anda tak sanggup juga menemukan kata lain yang tepat, tak perlu putus asa, sebab masih ada Google yang selalu setia membantu dalam mencari padanan kata.
3. Terlalu puitis
Puisi yang terlalu banyak menggunakan gaya bahasa di setiap baitnya seperti misalnya personifikasi, metafora, hiperbola dll justru bisa menjadi bumerang. Memang gaya seperti itu perlu kita gunakan agar mampu menyentuh emosi para pembaca, tetapi bila terlalu padat penggunaannya, malah terasa membosankan bukan? Oleh sebab itu, sesekali saja kita selipkan gaya bahasa tersebut agar puisi lebih elegan, tapi tak kehilangan makna.
4. Penggunaan kata/diksi yang unik.
Kata/diksi yang unik maksudnya adalah kata yang sangat jarang ditemukan di dalam percakapan sehari hari maupun di dalam teks berita atau literatur lainnya. Seringkali kata tersebut terasa asing dan bahkan ada yang tidak mengetahui artinya. Perlu dicatat bahwa pembaca puisi terutama di Kompasiana, terdiri dari berbagai kalangan dan bukan semata mata dikonsumsi para sastrawan. Oleh sebab itu, penggunaan diksi yang unik, tentu bisa saja dipakai, sebaiknya jangan terlalu dipaksakan terlalu banyak mengisi bait bait puisi Anda. Alih alih biar dibilang puisi yang berkualitas, malah membuat pembaca tidak memahami artinya.
5. Terlalu dalam maknanya
Puisi yang menyirat makna terlalu dalam yaitu dengan menggunakan banyak teknik pengandaian kata, membuat para pembaca menjadi bertanya-tanya, apa yang sesungguhnya dimaksud oleh sang penulis puisi. Hal ini justru membuat puisi kita tidak efektif dalam menyampaikan apa yang kita inginkan. Sampaikan saja secara sederhana, baik melalui pemilihan kata dan susunan kalimat yang mudah dicerna siapa saja. Dengan demikian para pembaca dapat memahami sepenuhnya semua makna yang terkandung dalam puisi.
6. Pemilihan Judul
Judul puisi adalah yang hal pertama kali dibaca. Di sinilah kesempatan pertama kita untuk menarik minat para pembaca. Menulis judul puisi, juga perlu dipikirkan baik baik dan tentu harus sejalan dengan tema dan makna puisi secara keseluruhan. Pilihan kata di dalam judul puisi sangatlah penting artinya, bahkan dengan membaca judulnya saja, para pembaca bisa langsung jatuh hati ingin segara membaca puisi Anda.
7. Terlalu pendek atau terlalu panjang
Yang jelas, bila puisi terlalu pendek, tentu tidak akan diijinkan tayang oleh admin Kompasiana. Lalu bagaimana dengan puisi yang terlalu panjang ? Bisa saja sebuah puisi memuat kalimat yang sangat panjang, sapanjang diperlukan untuk menyampaikan alur cerita atau masalah yang kompleks. Yang terpenting adalah jangan mengulang-ngulang kesatuan pemikiran yang sama diantara setiap baitnya. Yang sedang sedang saja, itu yang lebih utama.
Saya bukanlah seorang ahli di bidang puisi, hanya sekedar berbagi pengalaman yang saya miliki. Setelah membaca tulisan saya ini, tak ada salahnya bila Anda mencoba sekali lagi menulis sebuah puisi. Siapa tahu, puisi Anda akan langsung tampil dipajang sebagai Head Line ?
Sumber :
http://www.kompasiana.com/donibastian/cara-mudah-membuat-puisi-jadi-indah